Gedung Widya Mandala Lt. 7 Surabaya, 24 Februari 2019
Oleh: Catharina Tan Hwe Wen (Pewarta dan Pengajar SEP BPK PKK Surabaya)
Para peserta pengajaran Doa Syafaat Profetis merupakan anggota tim Persekutuan Doa Pembaruan Karismatik Katolik (PDPKK) yang tergabung di Keuskupan Surabaya. Peserta berjumlah 252 orang dan kebanyakan berasal dari PDPKK Surabaya dan ada juga yang dari luar kota seperti Nganjuk, Blitar, Mojokerto, Jombang, dll. Bagian penerimaan, Seksi Acara, Seksi Perlengkapan, Seksi Konsumsi dan Seksi-Seksi lain saling bekerja sama, saling berkoordinasi, membuat pengajaran ini berlangsung sesuai dengan rencana dan lancar.
Pengajaran Doa Syafaat Profetis ini disampaikan dalam bentuk pengajaran yang didukung dengan firman Tuhan serta kesaksian pengalaman pembicara, doa pencurahan Roh Kudus dan workshop. Melalui rangkaian kegiatan pengajaran ini, banyak orang mengalami kehadiran Tuhan yang nyata baik secara individu maupun kelompok.
Ringkasan pengajaran masing-masing sesi:
SESI KE-1: DOA SYAFAAT SECARA UMUM
Definisi dari doa syafaat menurut Katekismus Gereja Katolik (KGK 2634):
Doa syafaat adalah doa permohonan yang membuat doa kita serupa dengan doa Yesus. Ia adalah Perantara satu-satu-nya pada Bapa untuk semua manusia, terutama untuk orang berdosa (Rm 8:34; 1 Yoh 2:11 Tim 2:5-8).
“Syafaat” dalam bahasa Inggris: Intercession, Latin: Intercedere yang berarti mengintervensi, berada di antara dua pihak, menjadi perantara
Jadi Doa Syafaat adalah:
a. Doa atau permohonan atas nama orang lain.
b. Doa yang kudus, penuh percaya, yang terus menerus dimohonkan oleh seseorang kepada Tuhan demi kepentingan orang lain yang sangat memerlukan campur tangan Tuhan.
Doa syafaat bukan hanya sekadar doa singkat yang dilakukan satu kali saja. Ada beban rohani dan jangkauannya luas, meliputi Gereja, kota, bangsa dan negara serta dunia yang membutuhkan doa. Di dalam Doa Syafaat, Allah melakukan sesuatu melalui kita.
Contoh pendoa syafaat: Abraham (Kej. 18), Musa (Kel. 32), Ezra (Ez. 9)
Doa Syafaat Penuh Kuasa
Yer. 33:3 Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kauketahui.
Setiap doa syafaat di PKK tidak diakhiri dengan: kami mohon…tetapi dengan … TERIMA KASIH BAPA / TUHAN YESUS / ROH KUDUS
Mengapa?
1 Yoh. 5:14-15
5:14 Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya.
5:15 Dan jikalau kita tahu, bahwa Ia mengabulkan apa saja yang kita minta, maka kita juga tahu, bahwa kita telah memperoleh segala sesuatu yang telah kita minta kepada-Nya.
Setiap doa syafaat di Pembaruan Karismatik Katolik, ditanggapi dengan berbahasa roh bersama-sama.
Mengapa ?
Berdoa dalam kuasa Roh Kudus (1 Kor. 14:2)
Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada seorangpun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia.
Berdoa dalam kuasa Roh Kudus (Roma 8:26-27)
8:26 Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.
8:27 Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.
SESI KE-2 : DOA SYAFAAT PROFETIS
Pendoa Syafaat Profetis:
¶ Percaya bahwa Tuhan memberitahukan apa yang direncanakan-Nya. (Kej. 18:16-21, Amos 3:7)
¶ Tidak terikat pada daftar doa.
¶ Tidak disusun atau dikendalikan oleh kehendaknya sendiri.
¶ Datang pada Tuhan bukan dengan daftar doa, namun untuk meminta daftar doa.
Matius 10:20 Karena bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapa-mu; Dia yang akan berkata-kata di dalam kamu.
Pada tiap akhir sesi, peserta diajak untuk melakukan workshop, di mana pada workshop sesi ke-1 diawali dengan Pencurahan Roh Kudus yang dipimpin oleh pembicara. Pada workshop 1 ini para peserta diberi petunjuk oleh pembicara tentang apa yang harus didoakan, seperti doa untuk bangsa dan negara, untuk Bapa Paus, Uskup, dan seluruh aspek gereja, dan lain sebagainya. Sedangkan pada workshop yang ke-2, para peserta diajak untuk bertanya kepada Tuhan apa yang harus didoakan. Untuk workshop 2 ini peserta dibagi menjadi beberapa kelompok dan masing-masing kelompok memiliki petugas fasilitator yang bertugas untuk mengajak peserta berani mengungkapkan apa yang didapat pada saat doa syafaat dan doa syafaat profetis dipraktekkan.
Dan akhir dari pengajaran ini, semua peserta dapat merasakan dan mengalami kehadiran Tuhan di dalam melakukan doa syafaat maupun doa syafaat profetis. Dan
para panitia dan seluruh peserta mengalami sukacita dan semangat baru untuk melakukan doa syafaat di dalam tim PDPKK masing-masing sehingga diharapkan banyak pendoa-pendoa syafaat yang bertumbuh di dalam PDPKK terutama di Keuskupan Surabaya.
Sampai berjumpa dalam acara pengajaran selanjutnya. (L)
Comments